Pekalongan – Problematika Bangsa menjadikan pendidikan sebagai solusi untuk menguraikan permasalahan tersebut. Dari banyaknya angka pengangguran serta terbatasnya lapangan pekerjaan mendorong pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Putra Rizqi Ma’ruf Fillah Mahasiswa IMM Jawa Tengah menyampaikan Jika permasalahan tersebut tidak ditangani dengan baik maka banyak pemuda yang akan hidupnya terkatung-katung tanpa arah dan tujuan yang jelas.
Ketika paradigma pendidikan yang dahulu berkembang hanya mementingkan hasil bukan sebagai proses maka hasilnya pun dirasa sangat jauh untuk menyelesaikan problematika tersebut.
Sebagian orang tua tentunya akan bangga ketika anaknya mendapat nilai yang bagus daripada menghargai proses anak belajar.
Selain itu, dampak dari pembelajaran jarak jauh yang merupakan akibat adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan adanya kemerosotan karakter pelajar. Hal ini terlihat dari banyaknya anak-anak yang lebih tertarik terhadap hal yang instan. Sudah sepatutnya pemerintah dan segenap masyarakat ikut berpartisi terhadap penyelesaian masalah tersebut agar generasi pemuda menjadi lebih baik.
Penguatan Karakter Pelajar Pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk mewujudkan kebajikan yaitu kualitas kemanusiaan yang baik secara objektif, bukan hanya baik untuk individu perseorangan, tetapi juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan.
Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa karakter seseorang sangatlah dapat dibentuk dengan berbagai kegiatan yang salah satunya lewat pembiasaan yang ada di sekolah tersebut. Salah satunya dengan kegiatan Organisasi yang ada di sekolah. Dalam hal ini sekolah haruslah memiliki peran terhadap penguatan karakter peserta didiknya. Melalui kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah tersebut agar penanaman karakter peserta dapat direalisasikan dengan baik.
Skill Mengutip Careers New Zealand, skill adalah sebuah kemampuan untuk melakukan sesuatu. Dalam hal ini berarti skill itu dapat dipelajari oleh pelajar. Skill ada 2 jenis yaitu hard skill dan soft skill.
Yang mana kedua skill tersebut sangatlah urgen untuk dipelajari oleh pelajar sebagai bekal untuk mempersiapkan dirinya dalam menghadapi problematika kehidupan.
Pemerintah sejatinya sudah mempunyai program untuk menguatkan karakter dan mengembangkan skill pelajar yaitu dengan program P5 ( Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ) salah satu yang ditekankan pada program tersebut adalah mengenai karakter pelajar. Program P5 sendiri merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka. Ada beberapa tema yang ada pada program P5 antara lain: Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI, dan Kewirausahaan.
Salah satu tema yang ada pada program tersebut adalah Kewirausahaan. Salah satu sekolah swasta yang sudah melaksanakan program P5 mengenai Kewirausahaan adalah SMP Muhammadiyah Wiradesa Kabupaten Pekalongan.
Dari kegiatan kewirausahaan tersebut sangatlah banyak manfaatnya diantaranya karakter yang dikembangkan adalah mengenai kemandirian dan tanggung jawab. Selain itu pelajar pun diajari keterampilan seperti keterampilan komunikasi dan manajemen dalam berwirausaha.
Kegiatan menawarkan produk yang dilakukan oleh siswa kelas 7 SMP Muhammadiyah Wiradesa Kabupaten Pekalongan
Sudah seharusnya kita sebagai pendidik harus bahu membahu dengan pemerintah atau ikut andil terhadap penanaman karakter dan pengembangan skill pelajar agar nantinya tujuan pendidikan dapat direalisasikan di sekolah serta mampu dapat diaplikasikan di masyarakat pada umumnya.
Problematika sosial setidaknya dapat diselesaikan manakala sekolah mampu mengembangakan karakter serta skill yang sekiranya di butuhkan oleh masyarakat sehingga mereka mampu menempatkan dirinya. (Nia/One/awy)